Langsung ke konten utama

🪷 Rencana Kegiatan 45 Menit Dhamma Anak SD

Tema: Kelinci di Bulan (Sasa Jātaka)

Durasi: ± 45 menit

Usia: Anak SD (kelas 4–6)

Tujuan:

  • Anak mengenal arti rela berbagi dan baik hati

  • Anak meneladani kelinci yang penuh cinta kasih

  • Anak belajar mengekspresikan nilai baik lewat lagu & gerak


🕒 1. Pembukaan Ceria (5 menit)

Kegiatan:

  • Guru menyapa anak-anak dan bertanya:

    “Siapa di sini yang suka menolong teman?” 🙋

  • Lanjutkan dengan tepuk semangat “Tepuk Kelinci”:
    👏👏 lompat-lompat kecil sambil berkata:

    “Baik dan Rela! 🐰”

Tujuan: Membangun suasana gembira dan fokus belajar.


🌕 2. Cerita Dhamma: Kelinci di Bulan (10 menit)

Guru bercerita dengan ekspresi dan alat bantu gambar:

“Dulu sekali, ada kelinci putih yang sangat baik hati.
Ia hidup bersama tiga teman: berang-berang, monyet, dan serigala.
Suatu hari, Dewa datang menyamar jadi kakek tua yang lapar.
Semua hewan memberi makanan, tapi kelinci tidak punya apa-apa.
Ia berkata, ‘Aku tak punya apa pun, tapi aku bisa memberi diriku.’
Dewa kagum, lalu membuat gambar kelinci di bulan agar semua orang selalu ingat kebaikannya.”

Pesan sederhana:

“Kebaikan itu dari hati, bukan dari banyaknya benda.” 💛


💬 3. Tanya & Cerita (10 menit)

Guru bertanya ringan:

  1. Siapa tokoh utama dalam cerita? 🐰

  2. Apa yang membuat kelinci istimewa?

  3. Kalau kamu jadi kelinci, apa yang kamu lakukan?

Nilai yang dipelajari:
🌿 Dana – suka memberi
💛 Caga – rela berkorban
🌸 Metta – sayang kepada semua makhluk


🎶 4. Lagu & Gerakan “Kelinci di Bulan” (10 menit)

Lirik pendek:
🐰
Kelinci putih di bulan terang,
Hatinya baik suka menolong.
Tak punya apa, tapi rela,
Berbagi dengan cinta! 💛

🌕
Mari kita jadi seperti dia,
Suka memberi dengan bahagia.
Kelinci di bulan, teladan mulia,
Baik dan penuh cinta! 🌿

Gerakan Positif:

  • “Kelinci putih” → tangan di kepala (telinga kelinci) 🐰

  • “Baik suka menolong” → tangan di dada lalu ulurkan ke depan

  • “Rela” → buka tangan lebar

  • “Berbagi dengan cinta” → buat bentuk hati ❤️

  • “Mari kita jadi seperti dia” → gerakan ajakan ke teman

  • “Suka memberi dengan bahagia” → tersenyum sambil ulurkan tangan

  • “Kelinci di bulan” → tunjuk ke atas 🌕

  • “Baik dan penuh cinta” → peluk diri sendiri 🤗


🎨 5. Kegiatan Kreatif (5 menit)

Pilihan kegiatan:

  • Warnai gambar kelinci di bulan 🖍️

  • Tulis kalimat pendek di bawahnya:

    “Aku ingin jadi anak yang baik seperti kelinci di bulan.”

Atau bisa juga menulis di kertas kecil berbentuk bulan:

“Hari ini aku mau berbagi dengan …”


🧘‍♀️ 6. Penutup & Refleksi (5 menit)

Guru mengajak anak duduk tenang:

“Sekarang mari kita pejamkan mata sebentar.”
“Bayangkan kamu seperti kelinci yang baik hati,
ingin membuat semua makhluk bahagia.”

Doa cinta kasih singkat:

“Semoga semua teman dan semua makhluk berbahagia.” 🌼

Akhir kegiatan:

Anak-anak melompat seperti kelinci sambil berkata:
“Kelinci di bulan — hati penuh cinta!” 🐰💛🌕

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGHADAPI MARA

    🪷 KEGIATAN SMB 45 MENIT Tema: Petapa Gotama Menghadapi Māra (Kisah dari Nidānakathā Jātaka dan Sutta Nipāta 3.2) Kelas: 5–6 SD Durasi: ±45 menit 🌸 1. PEMBUKA (3 menit) Guru memberi salam Buddhis. Anak-anak duduk tenang dan bernamaskara. Guru mengajak menyanyi “Namo Tassa…” atau tepuk semangat singkat. --- 🌳 2. STUDI CERITA (±12 menit) Cerita Dhamma: Keteguhan di Bawah Pohon Bodhi Di Hutan Gayā, Petapa Gotama menemukan pohon asattha (beringin) dan duduk bersila menghadap timur. Beliau bertekad: > “Walau hanya kulit, urat, daging, dan tulang-Ku yang tertinggal, Aku tak akan bangkit sebelum menjadi Buddha!” Māra — raja kegelapan — mendengar tekad itu dan berteriak: > “Tak akan kubiarkan Siddhattha menjadi Buddha!” Dengan menunggang gajah besar Girimekhala, Māra datang bersama pasukan jahatnya. Petapa Gotama tetap duduk tenang, penuh ketenangan batin. Māra menyerang dengan angin topan, badai, hujan batu, api, abu panas, dan lumpur, tetapi semua berubah menjadi bunga-b...

Vaṇṇupatha-Jātaka

🏜️ VAṆṆUPATHA–JĀTAKA (Kisah Perjalanan di Gurun Pasir) Ketekunan dan Keyakinan Membawa Keselamatan 📜 Latar Cerita: Brahmadatta adalah raja di Benares. Bodhisatta terlahir sebagai seorang saudagar bijaksana yang memimpin lima ratus gerobak dagang menyeberangi padang pasir sejauh enam puluh yojana. Gurun itu sangat panas — pasirnya seperti bara, sehingga mereka hanya dapat berjalan di malam hari dan beristirahat di siang hari. 🌵 Kisahnya: Suatu malam, pemandu mereka tertidur di atas gerobak dan sapi-sapi tanpa sadar berbalik arah, sehingga rombongan kembali ke tempat semula. Pagi tiba — air dan kayu bakar sudah dibuang, tidak ada lagi bekal. Semua orang putus asa dan berbaring di bawah gerobak, menunggu mati. Namun Bodhisatta berkata dalam hati: “Jika aku menyerah sekarang, semuanya akan binasa.” Ia berjalan di bawah panas matahari dan menemukan rumput kusa tumbuh di pasir. “Rumput ini tidak mungkin hidup tanpa air di bawahnya,” pikirnya. Ia memerintahkan pengikutnya menggali. Setelah...
Tema: Berani Beda, Berani Benar Peserta: Remaja SMP/SMA 1. Pembukaan (3 menit) Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammāsambuddhassa (3x). Selamat pagi/siang sahabat Dhamma. Hari ini kita akan membahas satu hal yang sangat penting dalam hidup remaja: bagaimana kita berani berbeda ketika lingkungan menekan kita untuk ikut arus, dan berani benar meskipun harus sendirian. 👉 Pertanyaan pembuka: “Siapa di sini pernah merasa tertekan ikut-ikutan teman padahal hati kecil berkata itu salah?” 2. Mengapa Tema Ini Penting (5 menit) Masa remaja adalah masa pencarian identitas. Tekanan dari teman sebaya (peer pressure) bisa sangat kuat. Media sosial menambah tekanan: ikut tren, ikut challenge, takut dianggap “nggak gaul”. Pertanyaan reflektif: “Apakah lebih penting terlihat keren di mata orang lain, atau tenang di hati sendiri?” 3. Landasan Dhamma (10 menit) Dhammapada 061 “Lebih baik berjalan sendiri di jalan yang benar, daripada berjalan bersama orang bodoh di jalan yang salah...