🪷 Self Love Journey: From Insecure to Secure
(Perjalanan Mencintai Diri: Dari Minder Jadi Pede)
Durasi: 45 menit
Audience: Remaja SMP–SMK
1. Pembukaan & Ice Breaking (5 menit)
-
Ajak peserta angkat tangan: “Siapa yang pernah minder? Siapa yang pernah bandingin diri dengan orang lain?”
-
Bikin suasana cair → semua orang pernah merasa insecure.
-
Tema hari ini: Self Love Journey, kita belajar dari Dhamma bagaimana mengubah minder jadi percaya diri.
2. Self Love dalam Dhamma (7 menit)
Rujukan Sutta:
-
Mettā Sutta (Sn 1.8): “Seorang hendaknya berbahagia dan aman. Hendaknya ia memancarkan cinta kasih kepada dirinya sendiri…”
-
Dhammapada 157:
“Jika seseorang mencintai dirinya sendiri dengan benar, ia harus menjaga dirinya dengan baik.”
Penjelasan:
-
Self love = melatih mettā pertama-tama kepada diri sendiri.
-
Kalau kita bisa menyayangi diri, kita punya energi untuk menyayangi orang lain.
-
Self love yang bijaksana berbeda dengan egois. Egois = hanya mementingkan diri. Self love = merawat diri agar bisa bermanfaat bagi sesama.
3. Mengapa Remaja Sering Insecure? (5 menit)
-
Sosial media → bandingin diri.
-
Lingkungan sekolah → tekanan jadi “terbaik.”
-
Perubahan fisik → masa transisi, kadang jadi nggak pede.
Rujukan Sutta:
-
Sabbāsava Sutta (MN 2) → Buddha menjelaskan penderitaan banyak muncul dari “āsava” (kekotoran batin), termasuk perbandingan dan pandangan salah.
-
Jadi rasa insecure wajar, tapi jangan sampai membuat kita terikat (upādāna).
4. Refleksi Dhamma (5 menit)
Latihan singkat mettā bhāvanā:
-
Tutup mata. Tarik napas pelan.
-
Ucapkan dalam hati (3x):
“Semoga aku berbahagia. Semoga aku sehat. Semoga aku damai.”
-
Lalu tambah untuk teman di sebelah:
“Semoga kamu berbahagia, sehat, damai.”
Sutta:
-
Karaṇīya Mettā Sutta (Sn 1.8): menebarkan cinta kasih tanpa batas, dimulai dari diri sendiri.
5. Diskusi Kelompok (10 menit)
-
Bagi jadi kelompok kecil (3–4 orang).
-
Pertanyaan diskusi:
-
Dua hal yang aku syukuri dari diriku.
-
Satu cara sederhana untuk lebih menyayangi diri (tanpa merugikan orang lain).
-
-
Wakil tiap kelompok sharing singkat (30 detik–1 menit).
6. Tips Praktis Self Love ala Remaja Buddhis (5 menit)
Didukung dengan Dhammapada:
-
Stop comparing
-
“Orang bijaksana mengendalikan dirinya bagaikan pengusaha kuda melatih kuda.” (Dhp 80)
-
-
Positive self-talk
-
“Jangan meremehkan kebaikan kecil. Dengan tetes demi tetes, kendi pun penuh.” (Dhp 122)
-
-
Jaga tubuh & pikiran
-
“Kesabaran adalah perlindungan terbaik.” (Dhp 184)
-
-
Bergaul dengan teman baik (kalyāṇamitta)
-
Seperti nasihat Buddha pada Ānanda (SN 45.2): Persahabatan yang baik adalah seluruh kehidupan suci.
-
-
Belajar terima kegagalan
-
“Bangkitlah! Jangan lengah. Ikuti Dhamma, hidup bahagia.” (Dhp 327)
-
7. Sharing & Refleksi Akhir (8 menit)
-
Ajak peserta renung:
“Kalau aku bisa menyayangi diriku, aku bisa menyayangi orang lain. Kalau aku damai dengan diriku, aku bisa bawa damai untuk dunia.”
-
Tanyakan: “Apa hal baru yang kalian dapat hari ini?” (beberapa peserta sharing).
-
Tutup dengan afirmasi bersama:
“Aku berharga. Aku bahagia. Aku damai.”
8. Penutup (dengan Sutta) (2 menit)
-
Dhammapada 160:
“Diri sendirilah pelindung bagi diri. Siapa lagi yang bisa jadi pelindung?”
-
Pesan terakhir: Self love journey itu perjalanan seumur hidup. Dari insecure ke secure, dari minder ke percaya diri, dari benci diri ke penuh cinta kasih.
👉 Dengan format ini:
-
Sutta yang dipakai: Mettā Sutta (Sn 1.8), Sabbāsava Sutta (MN 2), kutipan Dhammapada (157, 160, 122, 327).
-
Ada refleksi (mettā meditation), diskusi kelompok, dan sharing.
-
Total durasi: ±45 menit.
Komentar