Langsung ke konten utama

Panduan Ret ret Game Mindfulness 45 Menit Kelas 5-6 SD


Rencana Kegiatan Mindfulness

Tema: Syukur & Persahabatan
Durasi: ±60 menit
Peserta: Anak-anak / remaja (8–15 tahun)
Tempat: Ruangan nyaman & tenang, atau area outdoor yang teduh


1. Pembukaan & Icebreaker (±5 menit)

Tujuan: Membuat peserta santai dan siap mengikuti kegiatan.

  • Peregangan ringan dengan musik lembut.

  • Setiap anak menyebutkan nama + satu hal yang membuatnya tersenyum hari ini.


2. Latihan Nafas Syukur (±10 menit)

Tujuan: Melatih fokus dan mengembangkan rasa terima kasih.

  • Duduk tenang, tarik napas perlahan → dalam hati ucapkan “Aku bersyukur…”

  • Hembuskan napas → sebutkan satu hal yang disyukuri.

  • Fasilitator memberi contoh, lalu peserta mengulang bersama.


3. Bola Kebaikan (Ball of Kindness) (±10 menit)

Tujuan: Menumbuhkan apresiasi antar teman.

  • Duduk melingkar.

  • Bola kecil dilempar bergantian.

  • Siapa yang mendapat bola, menyebutkan satu hal baik tentang temannya.

  • Pastikan semua mendapat giliran minimal sekali.


4. Surat untuk Diriku (±10 menit)

Tujuan: Melatih self-love dan kesadaran diri.

  • Setiap anak menulis surat pendek untuk dirinya sendiri, misalnya:
    “Aku bangga padamu karena…”

  • Surat bisa disimpan pribadi atau dikumpulkan untuk dibagikan kembali di akhir kegiatan.


5. Pohon Syukur (±15 menit)

Tujuan: Membuat visualisasi bersama tentang rasa syukur.

  • Fasilitator menyiapkan gambar pohon besar di kertas atau papan.

  • Anak menulis satu hal yang mereka syukuri di kertas berbentuk daun, lalu menempelkannya.

  • Beberapa daun dibacakan acak sebagai berbagi inspirasi.


6. Penutup & Refleksi (±10 menit)

Tujuan: Menutup sesi dengan suasana hangat dan penuh koneksi.

  • Duduk melingkar, bergandengan tangan.

  • Tarik napas bersama-sama sebanyak 3 kali.

  • Setiap anak menyebutkan satu kata yang menggambarkan perasaan mereka saat ini.


Manfaat Tema “Syukur & Persahabatan”

  • Meningkatkan empati: Anak belajar menghargai teman dan dirinya sendiri.

  • Menumbuhkan rasa syukur: Fokus pada hal-hal positif yang sudah dimiliki.

  • Mempererat kebersamaan: Aktivitas kelompok menciptakan suasana akrab dan hangat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tema: Berani Beda, Berani Benar Peserta: Remaja SMP/SMA 1. Pembukaan (3 menit) Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammāsambuddhassa (3x). Selamat pagi/siang sahabat Dhamma. Hari ini kita akan membahas satu hal yang sangat penting dalam hidup remaja: bagaimana kita berani berbeda ketika lingkungan menekan kita untuk ikut arus, dan berani benar meskipun harus sendirian. 👉 Pertanyaan pembuka: “Siapa di sini pernah merasa tertekan ikut-ikutan teman padahal hati kecil berkata itu salah?” 2. Mengapa Tema Ini Penting (5 menit) Masa remaja adalah masa pencarian identitas. Tekanan dari teman sebaya (peer pressure) bisa sangat kuat. Media sosial menambah tekanan: ikut tren, ikut challenge, takut dianggap “nggak gaul”. Pertanyaan reflektif: “Apakah lebih penting terlihat keren di mata orang lain, atau tenang di hati sendiri?” 3. Landasan Dhamma (10 menit) Dhammapada 061 “Lebih baik berjalan sendiri di jalan yang benar, daripada berjalan bersama orang bodoh di jalan yang salah...
  🪷 Self Love Journey: From Insecure to Secure (Perjalanan Mencintai Diri: Dari Minder Jadi Pede) Durasi: 45 menit Audience: Remaja SMP–SMK 1. Pembukaan & Ice Breaking (5 menit) Ajak peserta angkat tangan: “Siapa yang pernah minder? Siapa yang pernah bandingin diri dengan orang lain?” Bikin suasana cair → semua orang pernah merasa insecure. Tema hari ini: Self Love Journey , kita belajar dari Dhamma bagaimana mengubah minder jadi percaya diri. 2. Self Love dalam Dhamma (7 menit) Rujukan Sutta: Mettā Sutta (Sn 1.8) : “Seorang hendaknya berbahagia dan aman. Hendaknya ia memancarkan cinta kasih kepada dirinya sendiri…” Dhammapada 157 : “Jika seseorang mencintai dirinya sendiri dengan benar, ia harus menjaga dirinya dengan baik.” Penjelasan: Self love = melatih mettā pertama-tama kepada diri sendiri. Kalau kita bisa menyayangi diri, kita punya energi untuk menyayangi orang lain. Self love yang bijaksana berbeda dengan egois. Egois = hanya mementingka...
  🕒 Rancangan Sesi 45 Menit – Tema “Semangat” (Revisi) 1. Pembukaan & Ice Breaking (5 menit) Salam & Namaskara (1 menit) Ice Breaking: “Tebak Semangat” Guru menirukan ekspresi malas → sedih → semangat → lelah → semangat lagi. Anak-anak menebak emosi yang ditunjukkan. Pesan: “Hari ini kita belajar bagaimana tetap SEMANGAT walaupun kadang lelah.” 2. Cerita & Diskusi (10 menit) Cerita – “Ananda yang Tidak Menyerah” Awal: Ananda diminta ibunya membantu menyapu halaman. Ia mulai semangat, tapi setelah melihat banyak daun, ia merasa malas. Titik balik: Ananda duduk lelah, lalu teringat kata-kata gurunya di SMB minggu lalu: “Semangat itu seperti matahari. Jika terus bersinar, semua menjadi terang.” Aksi: Ananda bangkit, mengambil sapu lagi, dan mulai bekerja sambil bernyanyi kecil. Ia selesaikan pekerjaannya sampai halaman bersih. Akhir: Ibunya memuji, “Ananda, Ibu senang kamu menyelesaikan tugasmu. Kamu anak yang semangat!” Ananda merasa bahagia kare...